TUGAS ISD 8 : STRATIFIKASI SOSIAL
1 A. 1. STRATIFIKASI SOSIAL
Stratifikasi sosial adalah
perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang menempatkan seseorang
pada kelas-kelas sosial sosial yang berbeda-beda secara hierarki dan memberikan
hak serta kewajiban yang berbeda-beda pula antara individu pada suatu lapisan
sosial lainnya. Stratifikasi sosial muncul karena adanya sesuatu yang dianggap
berharga dalam masyarakat. Menurut Pitirim Sorokin, sistem stratifikasi adalah
pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas – kelas secara bertingkat,
yang diwujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang dan kelas rendah. Sedangkan
menurut Soerjono Soekanto, stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi
seseorang atau kelompok dalam kedudukan berbeda-beda secara vertikal. Biasanya
stratifikasi didasarkan pada kedudukan yang diperoleh melalui serangkain usaha
perjuangan.
2. SIFAT STRATIFIKASI SOSIAL
A. Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification)
Pada stratifikasi sosial tertutup membatasi kemungkinan berpindahnya
seseorang dari satu lapisan ke lapisan lain baik yang merupakan gerak ke atas
dan gerak ke bawah. Satu-satunya jalan untuk menjadi anggota dalam stratifikasi
sosial tertutup adalah kelahiran. Stratifikasi sosial tertutup terdapat dalam
masyarakat feodal dan masyarakat berkasta.
B. Stratifikasi Sosial Terbuka (Open Social Stratification)
Dalam stratifikasi sosial terbuka kemungkinan untuk pindah dari satu
lapisan ke lapisan lain sangat besar. Stratifikasi sosial terbuka memberikan
kesempatan kepada seseorang untuk berpindah lapisan sesuai dengan kemampuan
yang dimilikinya. Sedangkan bagi masyarakat yang kurang cakap dan tidak
beruntung bisa jatuh ke lapisan sosial di bawahnya.
3. BEBERAPA TEORI TENTANG STRATIFIKASI SOSIAL
Pelapisan masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas :
¨ Kelas atas (upper class)
¨ Kelas bawah (lower class)
¨ Kelas menengah (middle class)
¨ Kelas menengah ke bawah (lower middle class)
Berikut pendapat dari beberapa ahli mengenai teori-teori tentang pelapisan
masyarakat, seperti:
·
Aristoteles membagi masyarakat
berdasarkan golongan ekonominya sehingga ada yang kaya, menengah, dan melarat.
·
Prof.Dr.Selo Sumardjan dan
Soelaiman Soemardi SH.MA menyatakan bahwa selama di dalam masyarakat ada
sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu
yang dihargainya makan barang itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan
adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat.
·
Vilfredo Pareto menyatakan bahwa
ada 2 kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu, yaitu golongan elite dan
golongan non elite.
·
Gaotano Mosoa, sarjana Italia.
menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat dari masyarakat yang sangat kurang
berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua
kelas selalu muncul ialah kelas yang pemerintah dan kelas yang diperintah.
·
Karl Marx, menjelaskan secara
tidak langsung tentang pelapisan masyarakat. Ia menggunakan istilah kelas yang
menurutnya, pada pokoknya ada 2 macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas
yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak
mempunyai dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.
4. PENYEBAB TERBENTUKNYA STRATIFIKASI SOSIAL
Menurut Paul. B. Horton dan
Chester L. Hunt bahwa terbentuknya stratifikasi sosial tidak hanya berkaitan
dengan uang. Stratifikasi sosial adalah suatu pelapisan orang-orang yang
berkedudukan sama dalam rangkaian kesatuan status sosial. Stratifikasi sosial
dalam masyarakat menurut terbentuknya
dibagi menjadi sebagai
berikut.
a. Stratifikasi Sosial yang
Terjadi dengan Sendirinya dalam Proses Pertumbuhan Masyarakat
Landasan terbentuknya stratifikasi
yang terjadi dengan sendirinya, antara lain:
1) kepandaian;
2) tingkat umur (yang senior);
3) sifat keaslian keanggotaan
kerabat seorang kepala masyarakat;
4) harta dalam batas-batas
tertentu.
Namun demikian, setiap
masyarakat memiliki landasan tersendiri dalam terbentuknya stratifikasi sosial.
Landasan terbentuknya stratifikasi sosial pada masyarakat berburu tentu akan
berbeda dengan stratifikasi sosial pada masyarakat bercocok tanam. Landasan
terbentuknya stratifikasi sosial pada masyarakat adalah sebagai berikut.
1) Pada masyarakat berburu, yang
menjadi landasan stratifikasi adalah kepandaian berburu. Jadi, seseorang yang
memiliki kepandaian berburu di atas orang lain dipandang berada pada stratifikasi
sosial tinggi.
2) Pada masyarakat menetap dan
bercocok tanam yang menjadi landasan stratifikasi adalah kegiatan
awal membuka tanah di daerah tersebut. Pembuka tanah dan kerabatnya
dianggap memiliki stratifikasi sosial yang tinggi.
Stratifikasi Sosial yang Sengaja
Disusun untuk:
- Mengejar Suatu Tujuan Bersama
Stratifikasi sosial yang sengaja disusun untuk mencapai tujuan tertentu biasanya berkaitan dengan pembagian kekuasaan dan wewenang resmi dalam organisasi formal.
Misalnya, pemerintahan, badan
usaha, partai politik, dan angkatan bersenjata. Pada stratifikasi sosial jenis
ini kekuasaan
dan wewenang merupakan unsur
khusus dalam stratifikasi sosial.
Menurut Soerjono Soekanto, ada
beberapa pokok yang mendasari terjadinya stratifikasi sosial dalam masyarakat.
a. Sistem stratifikasi berpokok
pada sistem pertentangan dalam masyarakat.
b. Sistem stratifikasi sosial
dianalisis dalam ruang lingkup unsur-unsur sebagai berikut.
1) Sistem pertanggaan yang
diciptakan para warga masyarakat (prestise dan penghargaan).
2) Distribusi hak-hak istimewa
yang objektif, seperti penghasilan, kekayaan, dan keselamatan.
3) Criteria system pertentangan,
yaitu disebabkan kualitas pribadi, keanggotaan kelompok kerabat tertentu,
milik, wewenang, atau kekuasaan.
4) Lambang-lambang kedudukan,
seperti tingkah laku hidup, cara berpakaian, perumahan, dan keanggotaan dalam
suatu organisasi.
5) Mudah tidaknya bertukar
kedudukan.
6) Solidaritas di antara
individu-individu atau kelompok yang menduduki kedudukan sama dalam sistem sosial
masyarakat.
- Ukuran kekayaan. Seseorang yang memiliki kekayaan
paling banyak termasuk dalam lapisan teratas. Kekayaan tersebut dapat
dilihat melalui ukuran rumah, mobil pribadi, cara berpakaian, dsb.
- Ukuran kekuasaan. Seseorang yang memiliki
wewenang terbesar menempati lapisan paling atas. Misalnya saja presiden,
menteri, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, hingga ketua RT.
- Ukuran kehormatan. Orang yang paling disegani dan
dihormati biasanya mendapatkan tempat paling tinggi. Ukuran ini banyak
dijumpai pada pada masyarakat tradisional.
Biasanya mereka adalah golongan tua atau mereka yang pernah berjasa.
- Ukuran ilmu pengetahuan. Seseorang yang memiliki derajat pendidikan yang tinggi menempati posisi teratas dalam masyarakat. Misalnya, seorang sarjana lebih tinggi tingkatannya daripada seorang lulusan SMA. Akan tetapi, ukuran tersebut kadang menyebabkan terjadinya efek negatif karena ternyata bukan mutu ilmu pengetahuannya yang menjadi ukuran, melainkan ukuran gelar kesarjanaannya. Ukuran-ukuran diatas tidaklah bersifat limitatif.
5. CARA MENYIKAPI STRATIFIKASI SOSIAL
Didalam Agama semua
manusia adalah derajatnya sama yang membedakan diantaranya tingkat kadar
keimanan mereka, yang di dalamnya ketaqwaan, ibadah, perilaku, hubungan sesama
manusia, dan lainnya. Sudah seyogyanya kita sebagai pemimpin/khalifah di muka
bumi harus bertindak lebih arif dan bijaksana dalam menyikapi semua masalah
sosial yang terjadi disekitar kita. Didalam butir-butir pancasila yang berbunyi
“Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia”, dengan dasar itu diharapkan bangsa
serta rakyat Indonesia akan sadar tentang pentingnya persamaan derajat agar tidak terjadi tumpah
tindih antara yang kaya dan miskin, yang pintar dan kurang pintar, yang
memiliki kuasa dan yang tidak memiliki kuasa.
Referensi :
wikipedia.com/stratifikasi
http://ugmyfirmansyah13.blogspot.co.id/2015/01/pelapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat.html
http://asrarudin91.blogspot.co.id/2013/09/4-penyebab-terjadinya-stratifikasi.html
http://asrarudin91.blogspot.co.id/2013/09/4-penyebab-terjadinya-stratifikasi.html
Komentar
Posting Komentar