TUGAS PTSC 3.3
3.3 Konsep Dasar Sistem Pakar
Konsep Sistem Pakar
(Sumber: Muhammad Arhami, “Konsep Dasar Sistem
Pakar”)
Konsep Sistem Pakar
Tiap-tiap orang mempunyai keahlian masing-masing yang
mungkin satu orang dengan yang lainnya mempunyai keahlian berbeda, tergantung
pengetahuannya masing-masing. Komputer dapat diprogram untuk
berbuat seperti ahli dalam
bidang tertentu. Komputer yang demikian dapat dijadikan konsultan atau tenaga
ahli di bidang tertentu yang dapat menjawab pertanyaan dan nasihat- nasihat yang dibutuhkan. Sistem yang demikian
disebut dengan sistem pakar.

Gambar 1.1 Konsep dasar fungsi sistem pakar
Gambar
2.1 menggambarkan konsep dasar suatu sistem pakar. Pengguna (user) menyampaikan fakta atau informasi
untuk sistem pakar dan kemudian menerima saran dari pakar atau jawaban ahlinya.
Bagian dalam sistem pakar terdiri dari dua komponen utama, yaitu knowledge base yang berisi pengetahuan dasar
dari pakar atau ahlinya dan mesin inferensi
yang menggambarkan kesimpulan. Kesimpulan tersebut merupakan respon dari
sistem pakar atas permintaan pengguna.
Suatu pengetahuan (knowledge)
dari sistem pakar bersifat khusus untuk satu domain masalah saja. Sistem pakar
menyerupai kepakaran manusia yang secara umum dirancang untuk menjadi pakar
dalam satu domain masalah saja. Sebagai contoh, sistem pakar kedokteran yang
dirancang untuk mendiagnosis infeksi penyakit akan mempunyai suatu uraian
pengetahuan (knowledge) tentang
gejala-gejala penyakit yang disebabkan oleh infeksi penyakit. Dalam kasus ini
domain pengetahuan (knowledge-nya) adalah
bidang kedokteran yang terdiri dari knowledge
tentang penyakit, gejala, dan cara pengobatan.
Menurut Turban [Ami05] terdapat tiga orang yang terlibat
dalam lingkungan sistem pakar, yaitu:
1. Pakar
Orang yang memiliki pengetahuan
khusus, pendapat, pengalaman, dan metode, serta kemampuan untuk mengaplikasikan keahliannya tersebut untuk
menyelesaikan masalah.
2. Perekeyasa sistem
Orang yang membantu pakar dalam
menyusun area permasalahan dengan menginterpretasikan dan mengintegrasikan
jawaban pakar atas pertanyaan yang diajukan, menggambarkan analogi, dan menerangkan kesulitan-kesulitan konseptual.
3. Pengguna
Sistem pakar memiliki beberapa
pengguna yaitu pengguna bukan pakar, pelajar, pembangun sistem pakar yang ingin
meningkatkan dan menambah basis pengetahuan, dan pakar.
Menurut Efraim Turban, konsep
dasar sistem pakar mengandung : keahlian, ahli, pengalihan keahlian,
inferensi, aturan dan kemampuan menjelaskan. Keahlian adalah suatu kelebihan
penguasaan pengetahuan di bidang tertentu yang diperoleh dari pelatihan,
membaca atau pengalaman.
Contoh bentuk pengetahuan yang
termasuk keahlian adalah:
- Fakta-fakta pada lingkup permasalahan tertentu.
- Teori-teori pada lingkup permasalahan tertentu.
- Prosedur-prosedur dan aturan-aturan berkenaan
dengan lingkup permasalahan tertentu.
- Strategi-strategi global untuk menyelesaikan
masalah.
- Meta-knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan).
Salah satu fitur yang harus dimiliki
oleh sistem pakar adalah kemampuan untuk menalar. Jika keahlian-keahlian sudah
tersimpan sebagai basis pengetahuan dan sudah tersedia program yang mampu
mengakses basisdata, maka komputer harus dapat diprogram untuk membuat inferensi.
Proses inferensi ini dikemas dalam bentuk motor inferensi (inference engine).
Sebagian besar sistem pakar komersial dibuat dalam bentuk rule-based systems,
yang mana pengetahuannya disimpan dalam bentuk aturan-aturan. Aturan tersebut
biasanya berbentuk IF-THEN. Fitur lainnya dari sistem pakar adalah kemampuan
untuk merekomendasi. Kemampuan inilah yang membedakan sistem pakar dengan
sistem konvensional.
Sistem Pakar merupakan salah satu
bidang teknik kecerdasan buatan yang sangat diminati karena penerapannya di
berbagai bidang teknik baik bidang ilmu pengetahuan maupun bisnis yang terbukti
sangat membantu di dalam mengambil keputusan dan sangat luas penerapannya.
Sistem pakar adalah suatu sistem yang dirancang agar dapat melakukan penalaran
seperti layaknya seorang pakar pada suatu bidang keahlian tertentu. (Ferdian,
dkk, 2004).
Konsep
sistem pakar adalah menirukan metodologi dan kinerja seorang manusia
yang ahli dalam bidang atau domain tertentu yang spesifik.(Setiawan,
1993). Sistem pakar adalah program pemberian nasehat (advice giving)
atau program konsultasi yang mengandung pengetahuan dan pengalaman yang
dimasuki oleh satu atau banyak pakar kedalam satu domain pengetahuan tertentu.
Agar setiap orang biasa memanfaatkannya untuk memecahkan suatu masalah.
(Suparman,1991).
Sistem pakar sangat inovatif dalam
menghimpun dan mengemas pengetahuan, keunggulan yang utam terletak pada
kemampuan dan penggunaan praktisnya bila disuatu tempat tidak ada seorang pakar
dalam suatu bidang ilmu.(Andi, 2003).
Kelebihan Sistem Pakar
Kelebihan yang diperoleh dari sistem
pakar yaitu:
- Memungkinkan orang awam bisa melakukan pekerjaan
seorang pakar.
- Meningkatkan produktivitas kerja dengan jalan
meningkatkan efisiensi pekerjaan.
- Menghemat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan
atau masalah yang kompleks.
- Menyederhanakan beberapa operasi.
- Pengolahan berulang-ulang secara otomatis.
- Tersedianya pengetahuan pakar bagi masyarakat
luas
Kelemahan Sistem Pakar
Sedangkan kelemahan
sistem pakar yaitu:
- Pengembangan sistem pakar sangat sulit, seorang
pakar yang baik sulit diperoleh. Memedatkan pengeahuan seorang pakar dan
mengalihkannya menjadi sebuah program merupakan pekerjaan yang melelahkan
dan memerlukan biaya yang besar.
- Sistem pakar sangat mahal untuk mengembangkan,
mencoba dan mengirimkannya ke pemakai terakhir memerlukan biaya tinggi.
- Hampir semua sistem pakar (expert system) masih
harus dapatdimplementasikan dalam komputer besar, sistem pakar yang
dijalankan pada komputer pribadi tergolong sistem apkar kecil dan kurang
canggih.
- Sistem pakar tidak 100 % menguntungkan karena
produk seseorang tidak ada yang sempurna dan tidak selalu benar, oleh
karena itu perlu dikaji ulang secara teliti sebelum digunakan.
Tahapan-tahapan pengembangan sistem
pakar
Tahapan-tahapan pengembangan sistem
pakar antara lain:
Tahap-Tahap
Pengembangan Sistem Pakar
- Identifikasi, Merupakan tahap penentuan
hal-hal yang penting sebagai dasar dari permasalahan yang akan dianalisis.
- Konseptualitas, Hasil identifikasi masalah,
dikonseptualisasikan dalam bentuk relasi antar data, hubungan antar
pengetahuan dan konsep-konsep penting dan ideal yang akan diterapkan.
- Formalisasi, Konsep-konsep dari
konseptualisasi diimplementasikan secara formal dalam tahap formalisasi.
- Implementasi, Apabila pengetahuan sudah
diformalisasikan secara lengkap maka tahap implementasi dapat dimulai
dengan membuat garis besar masalah kemudian memecahkan masalah kedalam
modul-modul.
- Evaluasi, Tahap ini merupakan tahap
pengujian terhadap sistem pakar yang telah dibangun dan untuk menemukan
kesalahan-kesalahan yang masih ada.
- Pengembangan sistem, Fungsi dari
pengembangan sistem adalah agar sistem yang dibangun tidak menjadi usang
dan investasi tidak sia-sia. Hal pengembangan sistem yang paling berguna
adalah proses dokumentasi sistem dimana didalamnya tersimpan semua hal
penting yang menjadi tolak ukur pengembangan sistem di masa mendatang.
elib.unikom.ac.id › download
https://dianagita.wordpress.com/2016/11/06/konsep-sistem-pakar/
Komentar
Posting Komentar