TUGAS PTSC 3.1
3.1 Pengertian & Bentuk Sistem Pakar
Pada perinsipnya computer diciptakan untuk membantu
manusia dalam menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan pekerjaan
manusia dengan automatisasi pemecahan masalah dapat dilakukan. Awal
computer diciptakan hanya sebatas memudahkan manusia untuk melakukan
penghitungan yang membutuhkan ketelitian dan keakuratan. Seiring perkembangan
zaman computer juga mengalami perkembangan yang pesat dalam hal teknologi yang
digunakan, dengan perkembangan computer yang lebih baik manusia mengharapkan
computer tidak hanya bisa menyelesaikan permasalahan manusia dalam hal
penghitungan matematika (Aritmatika) saja, akan tetapi permasalahan manusia
yang berhubungan dengan logika yang tidak tersteruktur bisa diselesaikan oleh
computer.
Untuk itu manusia membutuhkan suatu system computer
yang cerdas untuk membantu penyelesaian masalah dalam bidang – bidang tertentu
diantaranya : menyelesaikan permasalahan kesehatan dalam bidang kedokteran,
menyelesaikan permasalahan keuangan, analaisis pasar, pemasaran, penjualan,
investasi, dalam bidang perekonomian global. Menyelesaikan permasalahan dalam
bidang otomotif, penerbangan, militer dan banyak lagi permasalahan yang tidak
terstruktur yang bisa dipecahkan oleh computer dengan cara memberikan solusi
layaknya seorang pakar.
Permasalahan yang ditangani oleh seorang pakar bukan
hanya permasalahan yang mengandalkan algoritma, namun terkadang juga permasalahan yang sulit
dipahami. Permasalahan tersebut dapat diatasi oleh seorang pakar dengan pengetahuan dan pengalamannya. Sistem Pakar dibangun bukan berdasarkan Algoritma tertentu
tetapi bedasarkan basis pengetahuan (Knowledge-Base) dan aturan (Rule).
Beberapa ilmuan mengartikan sistem pakar sesuai dengan
pendefinisiannya masing – masing diantaranya Turban, mengartikan Sistem Pakar adalah program computer yang
menirukan penalaran seorang pakar dengan keahlian pada wilayah tertentu (Turban,
1995). Martin dan Oxman mengartikannya, Sistem Pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan
pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang hanya
dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut (Martin
dan Oxman, 1988).
Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung
aktivitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan yang dimaksud antara
lain :
1. Pembuatan Keputusan (Decision Making) ;
2. Pemanduan Pengetahuan (Knowloedge Fusing) ;
3. Pembuatan Desain (Design) ;
4. Perencanaan (Planning) ;
5. Prakiraan (Forecasting) ;
6. Pengaturan (Regulation) ;
7. Pengendalian (Controlling) ;
8. Diagnosis (Diagnosing) ;
9. Perumusan (Prescribing) ;
10. Penjelasan (Explaining) ;
11. Pemberian Nasihat (Advising) ;
12. Pelatihan (Tutoring).
Bentuk/Tipe Sistem Pakar :
1. Mandiri : sistem pakar yang murni berdiri sendiri,
tidak digabung dengan software lain, bisa dijalankan pada komputer
pribadi, mainframe.
2. Terkait/Tergabung : dalam bentuk ini sistem pakar
hanya merupakan bagian dari program yang lebih besar. Program tersebut
biasanya menggunakan teknik algoritma konvensional tapi bisa mengakses
sistem pakar yang ditempatkan sebagai subrutin, yang bisa dimanfaatkan setiap
kali dibutuhkan.
3. Terhubung : merupakan sistem pakar yang berhubungan
dengan software lain, misal : spreadsheet, DBMS, program grafik. Pada saat
proses inferensi, sistem pakar bisa mengakses data dalam spreadsheet atau
DBMS atau program grafik bisa dipanggil untuk menayangkan output visual.
4. Sistem Mengabdi : Merupakan bagian dari komputer
khusus yang diabdikan kepada fungsi tunggal. Sistem tersebut bisa membantu
analisa data radar dalam pesawat tempur atau membuat keputusan
intelejen tentang bagaimana memodifikasi pembangunan kimiawi.
PENERAPAN SISTEM PAKAR PADA BERBAGAI
BIDANG
Dalam Bidang
Pendidikan / Ilmu Pengetahuan
1. Penelitian
tentang penggunaan system pakar dalam bidang pendidikan dilakukan oleh prof.
Gordon S. Novack Jr. pada Universitas of Texas, Austin, tahun 1990. Aplikasi
system pakar ini diberi nama ISAAC yang memiliki parser yang mampu membaca
kalimat (dalam bahasa Inggris) dalam kecepatan 5000 kata/menit dan mampu
menyelesaikan soal-soal Fisika Mekanik (Statika) dalam waktu kurang dari 5
menit. Aplikasi ini dikerjakan oleh 1 tim terdiri dari 60 0rang dan
membutuhkan waktu 1 tahun. (E.S. Handbook, 1992).
2. Studi
system pakar untuk proses belajar Fisika dilakukan oleh seorang dosen Fisika
yang menempuh pendidikan S2 pada salah satu perguruan tinggi di Jakarta. Latar
belakang dari dilakukannya studi ini adalah karena Fisika merupakan disiplin
ilmu yang sangat fundamental yang menjadi dasar dari sains dan teknologi.
Melihat kepentingan tersebut, maka para
siswa/mahasiswa perlu menguasai ilmu ini, tapi kenyataannya sering dianggap
momok oleh sebagian besa siswa/mahasiswa selain itu juga kurangnya tenaga guru
/ dosen Fisika serta kurangnya sarana prasarana yang diperlukan dalam proses
belajar mengajar Fisika, seperti alat banto audio maupun visual. Dalam studi
ini dibuat aplikasi sitem pakar yang mampu menyelesaikan persoalan rangkaian
arus bolak-balik yang terdiri dari komponen resistor dan inductor baik seri
maupun pararel.
Dalam Bidang Bisnis
1. Sistem Pakar dalam Pembelian
System ini berfungsi untuk
menilai dan memilih pemasok (supplier) dengan pertolongan dan
pengiriman barang secara optimal, dimana dalam hal ini menunjang pemasok yang
potensial.Dalam hal operasi, maka system ini mempunyai fungsi penasihat kepada
pembeli.
2. Sistem
Pakar mengenai suku cadang mesin percetakan
Sistem ini menunjang pengujian secara teknis dari pesanan langganan
dalam mesiN cetak dan sukucadang yang diinginkan.
3. System
pakar mengenai konsultasi program bantuan kredit bank
System ini membantu pada konsultasi tentang program kredit bantuan pada
institusi public.
Dalam Bidang Pertanian
Dalam dunia
pertanian banyak sekali hal yang harus dipelajari agar dapat menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat. Begitu banyaknya hal yang harus diingat seperti media
tanam yang berbeda bagi tiap jenis tanaman, takaran pupuk, hama dan penyakit
tanaman, dan banyak sekali cara agar tanaman yang ditanam dapat menghasilkan
hasil yang lebih baik.
Oleh karena
itu dalam hal ini system pakar dapat memberikan tambahan pengetahuan
kepada petani mengenai macam-macam penyakit yang berhasil di identifikasi oleh
sistem dan dapat mengetahui tanaman apa saja yang biasa diserang oleh penyakit
tersebut, dengan adanya pengetahuan ini maka ketika para petani sadar
tanamannya terkena hama atau penyakit, maka petani dapat dengan mudah untuk
mengatasi hama dan menanggulangi penyakit tersebut.
Dalam
Bidang Psikologis
Salah satu implementasi yang diterapkan sistem pakar dalam
bidang psikologi, yaitu untuk sistem pakar menentukan jenis gangguan
perkembangan pada anak. Anak-anak merupakan fase yang paling rentan dan sangat
perlu diperhatikan satu demi satu tahapan perkembangannya. Contoh satu bentuk
gangguan perkembangan adalah conduct disorder. Conduct disorder adalah satu
kelainan perilaku dimana anak sulit membedakan benar salah atau baik dan buruk,
sehingga anak merasa tidak bersalah walaupun sudah berbuat kesalahan. Dampaknya
akan sangat buruk bagi perkembangan sosial anak tersebut. Oleh karena itu
dibangun suatu sistem pakar yang dapat membantu para pakar/psikolog anak untuk
menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak dengan menggunakan metode
Certainty Factor (CF).
Contoh lain implementasinya adalah tes kepribadian.
aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini, lebih mudah dan lebih
cepat dalam proses pengukuran kepribadian dibandingkan metode terdahulu,
sehingga memberikan banyak keuntungan dari segi penghematan waktu, tenaga, dan
memudahkan kinerja user (pemakai) dalam mengukur kepribadiannya masing-masing.
Selain itu aplikasi tes kepribadian ini dikemas dengan tampilan yang cukup
menarik.
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui ukuran kepribadiannya,
mereka dapat menggunakan aplikasi ini sebagai referensi, dan bagi para
mahasiswa khususnya mahasiswa psikologi, aplikasi ini dapat dijadikan tambahan
untuk mendukung studi mereka terutama untuk sub bidang pengukuran kepribadian.
Namun demikian, aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini tidak
bisa menggantikan seorang ahli karena dia pakar di bidangnya. Aplikasi sistem
pakar ini hanyalah alat bantu yang sangat bergantung pada data-data yang
di-input oleh seorang programmer sehingga aplikasi sistem pakar ini haruslah
selalu dikembangkan.
Dalam Bidang Kedokteran
Di dunia
kedokteran, sudah banyak bermunculan aplikasi sistem pakar. Sistem pakar ini
mampu mendiagnosis berbagai jenis penyakit pada manusia, baik penyakit mata,
THT (telinga, hidung, tenggorokan), mulut, organ dalam (jantung, hati, ginjal),
maupun AIDS (Hamdani, 2010). Dengan adanya sistem pakar ini, orang awam mampu
mendeteksi adanya penyakit pada dirinya berdasarkan gejala-gejala yang
dirasakan oleh orang tersebut dengan menjawab pertanyaan pada aplikasi seperti
halnya konsultasi ke dokter.
Aplikasi
sistem pakar dalam bidang kedokteran yang dibuat dengan proses penelusuran maju
(forward chaining) mampu mengenali jenis penyakit pada manusia, terutama
jenis penyakit mata. Aplikasi sistem pakar ini dapat menjadi sarana untuk
menyimpan pengetahuan tentang penyakit terutama yang berkenaan dengan jenis
penyakit mata dari para pakar atau ahlinya. Sistem pakar mampu membantu pasien
maupun dokter dalam menyediakan sistem pendukung keputusan dan saran dari
pakar.
Pada
aplikasi sistem pakar umumnya user akan diminta untuk menjawab
pertanyaan sesuai dengan gejala yang dirasakan. Dalam aplikasi ini, user menjawab
dengan ya atau tidak. Setelah menjawab beberapa pertanyaan, maka aplikasi akan
menghasilkan kesimpulan mengenai jenis penyakit mata yang diderita user.
Pada aplikasi sistem pakar lainnya, tidak jarang juga sudah memberikan solusi
atau cara penanganan terhadap jenis penyakit yang diderita tersebut.
Keuntungan Sistem Pakar
Sistem
Pakar memiliki beberapa keuntungan, yaitu :
1.
Membuat orang yang masih awam dapat bekerja seperti layaknya seorang pakar.
2.
Meningkatkan produktifitas akibat meningkatnya kualitas hasil kerja.
3.
Menghemat waktu kerja.
4.
Menyederhanakan pekerjaan.
5.
Merupakan arsip yang terpercaya dari sebuah keahlian.
6.
Memperluas jangkauan dari keahlian seorang pakar.
7.
Bisa melakukan proses secara berulang dan otomatis.
8.
Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
9.
Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar
10.
Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
11.
Memiliki reliabilitas.
Kelemahan Sistem Pakar
Disamping
memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan,
yaitu :
1.
Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.
2.
Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar
dibidangnya.
3.
Sistem pakar tidak 100% bernilai benar.
Komentar
Posting Komentar