TUGAS PTSC 4.4

4.4 Turing Test




Seorang ahli matematika dan Kecerdasan Buatan bernama Allan Turing berkebangsaan Inggris yang memiliki sumbangan dalam teori kemampuan penghitungan (computability), bergumul dengan pertanyaan apakah sebuah mesin dapat berpikir atau tidak? dengan melakukan sebuah percobaan yang disebut dengan imitasi permainan (pseudo game). Dalam uji ini, dilibatkan seorang penanya (manusia) dan 2 objek yang ditanyai (manusia dan mesin). Penanya dan 2 objek yang ditanyai itu terletak pada jarak yang jauh sehingga tidak dapat melihat atau berbicara dengan kedua objek yang ditanyai itu. Penanya hanya dapat berkomunikasi dengan keduanya lewat suatu alat terminal komputer. Penanya mengira bahwa ia sedang berhubungan dengan dua operator lainnya. Dalam mengajukan pertanyaan, penanya bebas memilih pertanyaan. Misalnya, untuk mengetahui mana objek yang benar-benar manusia, penanya dapat mengajukan pertanyaan yang didasarkan pada sifat emosi kedua objek yang ditanyai, yakni pertanyaan tentang suatu puisi atau karya seni lain. Walaupun secara dasar percobaan itu masih menimbulkan kesangsian manusiawi, tetapi Turing berpendapat bahwa jika penanya tidak dapat membedakan mana yang manusia dan mana yang mesin, maka mesin tersebut dapat diasumsikan sebagai cerdas. Beberapa hal penting dari uji ini adalah:

1. Memberikan tanda-tanda yang objektif dari kecerdasan, yaitu respon tingkah laku dari kecerdasan yang telah dikenal terhadap sejumlah pertanyaan tertentu. Cara ini memberikan standar dalam menentukan kecerdasan dan menghindarkan beda pendapat tentang apa itu sifat kecerdasan yang sebenarnya.
 2.  Dapat membuat kita mempunyai pedoman dalam menerima jawaban yang membingungkan dan ketidakmampuan objek menjawab pertanyaan kita, terlepas apakah mesin tersebut menggunakan proses internal yang memadai atau tidak peduli apakah komputer itu sadar atau tidak dengan responnya sendiri.
 3.    Menghapus setiap bias yang menguntungkan organisme hidup (termasuk manusia) dibandingkan mesin cerdas dengan memaksa si penanya agar hanya memfokuskan perhatiannya pada jawaban-jawaban dari pertanyaan yang diajukannya.


turing test adalah metode untuk menguji kepintaran mesin yang menyerupai manusia. Alan Turing mendefinisikan perilaku kepintaran sebagai kemampuan untuk mencapai level kepintaran manusia selama percakapaan berlangsung. Performa ini harus cukup untuk menipu seorang interrogrator untuk berpikir apakah jawaban tersebut dari manusia.

TURING TEST – Metode Pengujian Kecerdasan
  •  Turing Test merupakan sebuah metode pengujian kecerdasan yang dibuat oleh Alan Turing.
  •   Proses uji ini melibatkan seorang penanya (manusia) dan dua obyek yang ditanyai. Yang satu adalah seorang manusia dan satunya adalah sebuah mesin yang akan diuji.
  •    Penanya tidak bisa melihat langsung kepada obyek yg ditanyai
  •   Penanya diminta untuk membedakan mana jawaban komputer dan mana jawaban manusia berdasarkan jawaban kedua obyek tersebut.
  •  Jika penanya tidak dapat membedakan mana jawaban mesin dan mana jawaban manusia maka Turing berpendapat bahwa mesin yang diuji tersebut dapat diasumsikan CERDAS.
untuk melihat jika sebuah mesin dapat melakukan hal diatas, dia mengusulkan sebuah metode: dia mengatakan bahwa manusia harus menginterogasi mesin lewat tampilan teks. batasan lain adalah manusia tidak bisa mengetahui siapa lawan bicaranya, yang mana itu bisa mesin atau manusia. untuk membuat serangkaian proses ini, manusia akan berinteraksi dengan 2 entitas lewat tampilan teks. dua entitas ini disebut reponden, salah satu dari mereka adalah manusia dan sisanya mesin.mesin akan lulus test jika interrogrator tidak bisa membedakan apakah jawaban yang datang dari mesin atau manusia.seperti yang anda bisa banyangkan, rangkaian ini sangat sulit untuk mesin. dalam rangkaian itu bisa banyak hal yang terjadi. biasanya mesin harus fasih dengan syarat syarat sebagai berikut:
1. Natural Language Processing, mesin harus bisa berkomunikasi dengan interrogrator. mesin harus bisa mengurai kalimat, mengekstrak konteksnya, dan memberikan jawaban yang sesuai.
2. Knowledge Representation, mesin harus bisa menyimpan informasi yang disediakan sebelum tes. mesin juga harus tetap pada informasi yang disediakan selama percakapan berlangsung sehingga mesin dapat merespon dengan tepat jika pertanyaannya datang lagi.
3. Reasoning, menjadi penting bagi mesin mengerti bagaimana menginterpretasi informasi yang sudah disimpan. manusia cenderung melakukan ini secara otomatis untuk menggambarkan kesimpulan secara real time.
4. Machine Learning, hal ini sangat diperlukan sehingga mesin bisa beradaptasi dengan kondisi baru secara real time. mesin harus bisa menganalisas dan mendeteksi pola-pola sehingga mesin dapat menyimpulkan.
mungkin bertanya tanya mengapa manusia berkomunikasi lewat text interface. menurut turing, simulasi fisik dari manusia tidak diperlukan untuk kecerdasan. itulah mengapa turing test menghindari kontak fisik secara langsung antara manusia dan mesin. ada hal lain namanya Total Turing Test yang mana mesin menghadapi task yang lebih sulit dengan pengelihatan dan pergerakan. untuk lulus dari tes ini, mesin harus melihat objek menggunakan computer vision dan bergerak menggunakan robotics. dikutip dari bukunya Prateek Joshi, Artificial Intelligence with Python




referensi  :
https://medium.com/@andreaschandra/menguji-kecerdasan-buatan-menggunakan-turing-test-9553ff521f0f

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS PTSC 2.4

TUGAS INOVASI SI 3.3

TUGAS PTSC 1.3