TUGAS IBD 9 : Kegelisahan
1. Apa yang anda ketahui tentang Kegelisahan ?
2. Menurut Sigmund Freud, terdapat tiga macam
kecemasan yang menimpa manusia yaitu :
a. Kecemasan Objektif
b. Kecemasan Neorotis (syaraf)
c. Kecemasan Moral
Jelaskan ketiga macam kecemasan tersebut
dan berikan contohnya!
3. Bagaimana menyikapi kecemasan agar tidak menjadi
kendala, jika hal tersebut terjadi pada diri anda ?
1.Kegelisahan
merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan,
karena itu dalam kehidupan sehari-sehari, kegelisahan dan juga diartikan sebagai kecemasan,
kekhawatiran ataupun ketakutan, masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan
masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi dikarenakan hal yang
dinginkan tidak didapatkan .
Kegelisahan berasal dari kata gelisah. Dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia, W.J.S. Poerwadarminto, gelisah artinya tidak
tentram hatinya,selalu merasa khawatir; tidak dapat tenang dalam hidupnya atau
cemas. Jadi, kegelisahan adalah gejala universal, ada pada manusia dimana saja.
Kegelisahan timbul karena perbuatan manusia
sendiri atau karena keadaan dari luar lingkungan manusia sendiri, yang memberi
pengaruh psikologis, yang dapat merugikan dirinya maupun orang lain.
Kecemasan (anxiety) adalah variabel penting dari hampir semua teori kepribadian. Kecemasan sebagai dampak dari konflik yang menjadi bagian kehidupan yang tak terhindarkan, dipandang sebagai komponen dinamika kepribadian yang utama. Kecemasan adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai. Biasanya reaksi individu terhadap ancaman ketidaksenangan dan pengrusakan yang belum dihadapinya ialah menjadi cemas atau takut. Kecemasan berfungsi sebagai mekanisme yang mengamankan ego karena memberi sinyal ada bahaya di depan mata.
2. Macam –macam kecemasan
Menurut Sigmund Freud, kecemasan dibagi menjadi tiga macam, yakni :
Kecemasan (anxiety) adalah variabel penting dari hampir semua teori kepribadian. Kecemasan sebagai dampak dari konflik yang menjadi bagian kehidupan yang tak terhindarkan, dipandang sebagai komponen dinamika kepribadian yang utama. Kecemasan adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai. Biasanya reaksi individu terhadap ancaman ketidaksenangan dan pengrusakan yang belum dihadapinya ialah menjadi cemas atau takut. Kecemasan berfungsi sebagai mekanisme yang mengamankan ego karena memberi sinyal ada bahaya di depan mata.
2. Macam –macam kecemasan
Menurut Sigmund Freud, kecemasan dibagi menjadi tiga macam, yakni :
a . Kecemasan Objektif/Realistis (Realistic Anxiety)
Adalah takut kepada bahaya yang nyata ada di dunia luar. Kecemasan ini
menjadi asal muasal timbulnya kecemasan neurotis dan kecemasan moral.
Kegelisahan ini mirip dengan kegelisahan terapan, kegelisahan ini timbul akibat
adanya pengaruh dari luar atau lingkungan sekitar.. Bisa dikatakan seperti phobia atau
ketakutan terhadap sesuatu.
Contoh : Takut/gelisah terhadap ketinggian
b. Kecemasan Neurotis (Neurotic Anxiety)
Adalah ketakutan terhadap hukuman yang
bakal diterima dari orang tua atau figur penguasa lainnya kalau seseorang
memuaskan insting dengan caranya sendiri, yang diyakininya bakal menuai
hukuman. Hukuman belum tentu diterimanya, karena orang tua belum tentu
mengetahui pelanggaran yang dilakukannya, dan misalnya orang tua mengetahui
juga belum tentu menjatuhkan hukuman. Jadi, hukuman dan figur pemberi hukuman
dalam kecemasan neurotis bersifat khayalan.
Contohnya: Kegelisahan para peserta Indonesian Idol ketika akan mengetahui
siapa yang harus dieleminasi pada malam mereka tampil dan kegelisahan
murid-murid sekolah saat menunggu hasil akhir ujian.
c. Kecemasan Moral (Moral Anxiety)
Kegelisahan ini mucul dari dalam diri sendiri. Sebagian besar karena rasa bersalah atau malu dalam ego yang ditimbulkan oleh suatu pengamatan bahaya dari hati nurani. Hal ini timbul karena pada dasarnya setiap manusia mempunyai hati nurani dan sadar atau tidak mereka tahu mana hal yang benar dan mana yang salah. Kecemasan moral dan kecemasan neurotis tampak mirip, tetapi memiliki perbedaan prinsip yakni : tingkat kontrol ego pada kecemasan moral orang tetap rasional dalam memikirkan masalahnya sedang pada kecemasan neurotis orang dalam keadaan distres – terkadang panik sehingga mereka tidak dapat berfikir jelas.
Contohnya :
setelah terungkap permasalahan korupsi, banyak pihak terkait yang merasa
gelisah.
3. Cara Menyikapi Kecemasan
Pola kecemasan
berbeda-beda antara orang yang satu dengan yang lain. Perbedaan itu antara lain
dalam hal penyebab yang memicu kecemasan (anteseden), keadaan cemas itu sendiri
(tingkat kecemasan, gejala), dan konsekuensi yang ada setelah terjadi
kecemasan.
Untuk mengendalikan kecemasan, terlebih
dahulu kita perlu melakukan analisis terhadap kecemasan tersebut.
Pertama, kita tentukan apa yang membuat kita cemas: Karena melihat kecoak? Karena harus mengalahkan orang lain dalam suatu hal (kompetisi)? Atau karena menghadapi soal-soal ujian?
Bila kecemasan itu karena kecoak, perlu dipastikan apakah bulunya yang membuat cemas? Atau baunya?
Dalam situasi seperti apa kecemasan terhadap kecoak itu muncul: Kalau melihat? Kalau mendengar kata kecoak? Kalau melihat di kamar? Hanya kalau malam atau sembarang waktu?
Selain itu ada beberapa cara agar pendekatan lain bersifat teknis dalam mengatasi kecemasan yaitu:
Pertama, kita tentukan apa yang membuat kita cemas: Karena melihat kecoak? Karena harus mengalahkan orang lain dalam suatu hal (kompetisi)? Atau karena menghadapi soal-soal ujian?
Bila kecemasan itu karena kecoak, perlu dipastikan apakah bulunya yang membuat cemas? Atau baunya?
Dalam situasi seperti apa kecemasan terhadap kecoak itu muncul: Kalau melihat? Kalau mendengar kata kecoak? Kalau melihat di kamar? Hanya kalau malam atau sembarang waktu?
Selain itu ada beberapa cara agar pendekatan lain bersifat teknis dalam mengatasi kecemasan yaitu:
(1) Berusaha menerima kecemasan itu sendiri,
karena jika seseorang menganggapnya sebagai suatu ancaman akan menambahkan
kondisi yang semakin buruk
(2) Mengatur pernafasan dan pikiran untuk
membantu tubuh menjadi rileks dan mampu menghentikan serangan kecemasan atau
panic. Pada saat cemas, pernafasan orang menjadi dangkal dan cepat sehingga
memperlambat dan menfokuskan pada pernafasan mampu mengalihkan pikiran dari
serangan panic dan cemas
(3) Menghentikan pikiran negatif, sebagian
besar orang dapat mengucapkan kata stop dalam benak kepalanya dan mengalihkan
pada pikiran yang jelek dengan kesenangan
(4) Olahraga secara teratur untuk
menyeimbangkan hormone dalam tubuh khususnya hormone andrenalin, selain itu
juga membantu untuk mengendurkan otot-otot tegang yang disebabkan oleh
kecemasan
(5) Mengalihkan perhatian, saat-saat melihat
munculnya gejala-gejala kecemasan untuk segera melakukan pengalihan perhatian.
Hal ini akan menghentikan sinyal kecemasan ke otak, mensugesti diri dengan
membuang jauh-jauh pikiran yang membuat seseorang panic atau cemas.
Referensi : https://setdjadi30.wordpress.com/2011/05/23/apa-itu-kegelisaha/
https://www.kompasiana.com/rizkyadiwibowo/552a4e05f17e610d78d623d6/definisi-kegelisahan
https://www.kompasiana.com/rizkyadiwibowo/552a4e05f17e610d78d623d6/definisi-kegelisahan
https://filsafatmulyo.wordpress.com/2015/05/20/kegelisahan-ketidakpastian-keterasingan-kesepian/
Komentar
Posting Komentar